freakin weird
keadaan dimana ada sebuah bnda asing tertancap di tubuh anda. in my case djempol saya. it aint pretty. sakit sangat,,
anyhOo, di awal minggu yang gumah gumirang ini, cm satu yang saya bisa ceritakan. malam
minggu kelabu adalah malam dimana saya mendapatkan pemaknaan bahwa bukan hanya saya yang merasakan kesepian. seorang teman mengirimi saya sms, mengenai list kegiatan dia malam itu, dan pada akhirnya hanya mengatakan bahwa semua itu tak bermakna. dan soerang lagi dengan tenangnya bercerita. tentang patah hati yang berterus2. tanpa hentinya saat dia berusaha menggebet wanita2 yang berposisi di band.
walah walah. dan esensinya, adalah cinta dan penantian.
saya mengerti bagaimana menanti dan mencinta, saya juga mengerti bagaimana kecewa dan terus menanti. saya pun pernah memposisikan seorang lain sama seperti saya hanya untuk sekedar merasakan bagaimana dinanti dan dicinta. tapi toh, usaha pemaknaan itu tidak begitu mulus, cenderung saling menyakiti malah,,
kenapa harus meminta. kenapa harus berharap. itu adalah pertanyaan saya tadi malam. karena untuk terus memulai berjalan tegap kedepan, seorang hedonimi kapitalis seperti saya hanya perlu niat dan faktor x, dan there you go. saya kembali bahagia.
tapi faktor x itu yang terkadang sulit didapatkan.
dan bagi saya, juga sulit didefinisikan.
pada akhirnya, saya pun kembali terpuruk dalam kesepian dan kesendirian. well,paling tidak saya berkawankan dua orang kesepian lainnya.
kekekeke
anyhOo, di awal minggu yang gumah gumirang ini, cm satu yang saya bisa ceritakan. malam
minggu kelabu adalah malam dimana saya mendapatkan pemaknaan bahwa bukan hanya saya yang merasakan kesepian. seorang teman mengirimi saya sms, mengenai list kegiatan dia malam itu, dan pada akhirnya hanya mengatakan bahwa semua itu tak bermakna. dan soerang lagi dengan tenangnya bercerita. tentang patah hati yang berterus2. tanpa hentinya saat dia berusaha menggebet wanita2 yang berposisi di band.
walah walah. dan esensinya, adalah cinta dan penantian.
saya mengerti bagaimana menanti dan mencinta, saya juga mengerti bagaimana kecewa dan terus menanti. saya pun pernah memposisikan seorang lain sama seperti saya hanya untuk sekedar merasakan bagaimana dinanti dan dicinta. tapi toh, usaha pemaknaan itu tidak begitu mulus, cenderung saling menyakiti malah,,
kenapa harus meminta. kenapa harus berharap. itu adalah pertanyaan saya tadi malam. karena untuk terus memulai berjalan tegap kedepan, seorang hedonimi kapitalis seperti saya hanya perlu niat dan faktor x, dan there you go. saya kembali bahagia.
tapi faktor x itu yang terkadang sulit didapatkan.
dan bagi saya, juga sulit didefinisikan.
pada akhirnya, saya pun kembali terpuruk dalam kesepian dan kesendirian. well,paling tidak saya berkawankan dua orang kesepian lainnya.
kekekeke
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar