saya gag pernah merasa setertekan ini.
atau memang saya terlalu banyak menggunakan kata kata yang berlebihan maknanya,saya pribadi juga bingung kenapa. mungkin bawaan bayi ?
beberapa minggu yang lalu pacar saya dateng, dan saya banyak sekali menghabiskan waktu sama dia (ya of cource laaahhh) satu kebanggaan buat saya karena pada akhirnya kesabaran saya terbayar kan juga. bisa ketemu sama anak pesek lucu ngangenin yang sukanya nyanyi lagu2 st12 dan ungu (hoeekk)
tapi setelah melewati beraga kesenangan bersama, temasuk terkagum2 di depan pintu masuk salah satu mall di jogja (karena baik di semarang atopun di samarinda gag ada mol segede gajah tingkat 12 kek gtuu- lebay) dan menangis2 di bawah hujan berdua (kaya pelem indiaaah) akhirnya dengan terpaksa dia harus pulang (setelah ketinggalan pesawat 3 kali!!)
oya, menyambung kata tapi diatas, saya yang terbiasa dengan keberadaan dia di dekat saya tiba2 harus kembali merelakan ketiadaan dia di sebelah saya. saya kok tertekan ya? untuk harus kembali ke rutinitas kuliah-tugas-kuliah yang dulu agak nya saya malas dan lebih memilih setiap harinya mbojo dan djengdjeng..
dasar naluri untuk malas yang di pupuk selama 3 minggu, pohon malas itu tuuumbuh dengan indahnya, dan sumpah, tumbuhnya menjalar kemana2.
dan tidaaak, saya harus tersadar lagi dengan kewajiban mahasiswa nista yang harus meluluskan diri dalam waktu dekat ini atau tidak akan terpenjara oleh kenyamanan makan gaji buta dari orang tua seumur hidup. ini tentu saja tidak baik untuk perkembangan jamani dan batiniah saya.
dan itu lah kenapa sekarang saya merasa depresiii
waaaaa saya nda mutuuuuu.
.jpg)
