Senin, September 04, 2006

ketololan

Tau kan saat dimana kamu ngerasa kamu perlu nunjukin sesuatu. Pamer? Tau kan perasaaan bangga saat memamerkan sesuatu. Tapi sadar g kalo kadang orang yang kita pamerin tidak nyaman dengan keadaaan pamer kita?

Sebelum saya meneruskan, anda pernah pamer g? Tentang barang terbaru yang anda beli? Kebiasaan – kebiasaan baru yang sepertinya patut anda banggakan di depan orang banyak? Atau kelebihan kelebihan anda di bidang sesuatu yang menurut anda tidak banyak orang yang mampu menandingi?

Barusan saya mengikuti acara rapat2an dan politik2an ala mahasiswa. Banyak sekali yang namanya “unjuk kebolehan” dalam situasi tadi. Bukan Cuma karena jabatan yang mengharuskan dan memperbolehkan. Tapi juga supaya mapu dan dianggap kompeten untuk berada disana.

Bukan itu yang ingin saya bahas. That’s an old story. History.

Waktu break buat shalat magrib, saya ikutan temen saya. Maunya nemenin. Tapi y sekalian ndengerin dari jauh acara band anak universitas. Saya penasaran. Eh waktu sedang asik membaca(saya sedang pamer kebiasaan membaca, ceritanyaaaaa) sseorang yang ada di forum rapat yang sama sedang berjalan kearah tempat shalat. Di lantai itu adalah sekelompok mahasiswa dan dosen bule yang sedang bercakap2. sepertinya orang yang saya kenal itu ingin menunjukkan ke si bule bahwa dia cukup cerdas untuk di setarakan dengan bule itu. Caranya, dia berjalan sambil mumbling. Ngomong pake bahasa inggris. Saya g cukup jelas menangkap apa artinya. Mungkin saya terlalu budeg. Tapi juga ada kemungkinan, yang di mumblingkan sebenarnya not in place. Sesuatu yg gak make sense, tapi di paksakan keluar. Saya bukan ahlinya tentu saja. Setahun yang lalu saya memang di atas rata2. tapi secara pribadi saya mulai merasakan ketololan akibat degredasi kecerdasan.

Tapi harus saya akui, saya juga pernah berada dalam fase2 dimana saya merasa smarth n unbeatable. Tapi waktu itu umur saya 15 tahun. She’s 2 years older than me. Bukankah sduah waktunya to move on??

Hahaha. Saya jahat dan tidak tau diri memang. Kill me. Not now of course

Sebelum kembali menegaskan bahwa saya senang memperolok orang lain,mungkin saya perlu mengingatkan. Saya dulu juga pernah begitu. Bahkan terkadang sampai sekarang secara g sadar maupun sadar saya masi sering malakukan repetisi tidak penting itu. Inspite all of those stupid non sense, saya hanya ingin mengingatkan. Diri saya dan mudah2 an orang lain, untuk kembali memahami potensi diri sebelum kembali memamerkan sesuatu. Saya tau diantara orang yang berada disekitar mungkin kita terlihat begitu menakjubkan. Tapi masih banyak orang di luar sekitar kita. Yang mungkin dibandingkan diri kita, kita Cuma seonggok tai. cicak Jadi, jangan keseringan yakh,,,kamu dhika jangan keseringan pamer. Ko’ yang jelek2 sukanya ikut2an thOoooOooOo,,,???

ps; saya kembali mengalami repetisi tidak penmting tentang penyombongan diri oleh teman saya. he has change,,

Tidak ada komentar: