Selasa, Mei 01, 2007

sesuatu sesuatu



sudah beberapa hari ini saya harus ujian, hUh ujian di dua tempat yang dipisahkan jarak 25 ribu worth of bensin. setiap hari. sehari ujian bisa 3 kali. halah dasar sial. udagh gitu, keadaan rumah yang gag mendukung hadugh, saya penat betul.



anda tau kesempatan untuk memperbaiki diri selalu datang tiap harinya. saya pernah mendiskusikan ini sebelumnya. kalau tiap pagi adalah kesempatan dari Tuhan untuk memulai lagi start over. refresh our soul.

kadang, kita dengan sadar dan tanpa kekecewaan missed our chances to change to develope a new way of living, and if its asure it supose to be a better one. dan selama beberapa hari ini saya melihat dan tidak mampu berbuat apa apa. seorang yang devesteated, kehilangan pola kehidupannya yang terdahulu, kehilangan kebiasaan yang begitu menyenangkan dan tergantikan sesuatu yang baru, yang jauh dari kesenangan.

saya sedih melihat dia, tapi apa yang bisa saya perbuat, saya hanya mampu berkata kata. untuk menerima keadaan dan goon with it. make it as our new way of life. make as our life. dulu saya benci perubahan. saya tidak senang berada dalam situasi yang asing. yang mengharuskan saya adjust dengan laknatnya. saya melaknat memang, perubahan. tapi tOh saya tidak berkuasa dalam menahan perubahan itu kan? saya menjalani nya dan saya mengikuti arusnya. dan disinilah saya sekarang. berubah

memang perbaikan tidaklah sesuatu yang bisa berpenghasil jauh berbeda dari keadaan awal. memang tidak ada perubahan yang berputar seperti roda. 360'. gag ada.

tapi dengan penuh syukur, apakah tidak lebih baik untuk berubah sedikit demi sedikit kearah perbaikan. ke arah yang membuat diri kita nyaman dengan perubahan tanpa harus merusak seluruh sistem perubahan tersebut.

saya hanya berkata kata. toh semua orang pun bisa, tapi ini adalah curahan hati seorang anak perempuan untuk ibunya. saya ingin mama berubah. menghadapi kondisi sekarang dengan hati lapang. itu yang saya inginkan. jangan merusak sistemnya ma. kasian orang orang yang ada didalamnya. mba dhika sayang mama.

Tidak ada komentar: