Jumat, Januari 09, 2009

hail in the name of suicide

saya merasakan sesak itu menyeruak
menepis peluh di ubun ubun
dengan bebas dia pergi keluar dari penatnya

pernahkah anda membayangkan mengiris nadi dengan silet tajam dan tersenyum saat sayatan itu dilumuri darah segar.merah.muncrat.kalau mengenai nadi yang tepat.

saya tidak tau anatomi tubuh manusia.saya urungkan niatan yang satu itu

pernahkah anda membayangkan. tabrakan karambol.bis mobil anda.motor.mobil lainnya.truk.dahsyat.

saya ingin.damn it's good.it's GREAT!.

untuk pertama kalinya saya merasa terbebas dari bulir2 yang terus menerus mengalir di pipi. saya terbebas dari isakan tak berkesudahan. saya terbebas dari kalut yang membahana. saya merasakan tertawa yang terbahak dan terbahak terus dan terus. saya merasakan beban yang meniduri dada tiba tiba terbangun dengan penuh semangat berlari dan meninggalkan jejaknya dalam angin!GILA!seperti ratusan suporter sepak bola berteriak kesenangan saat pahlawannya mencetak gol!

kesenangan mencetak gol yang luar biasa saya membayangkan kepala membentur stir dan perut terdesak kedalam meninggalkan gemertak tulang yang pahit sakitnya. tanpa sedikit pun tersirat guratan kaget.shock.tidak rela.

saya rela!senang dan tanpa berkesudahan meringis kesenangan. senang ditimpa kelegaan!gila saya senang betul merasakan untuk pertama kalinya saya tidak bersusah payah tersenyum untuk menutupi. menutupi borok. keadaan tidak nyaman. keadaan saya sehari - hari.

GILA!saya lega membayangkan kematian kian dekat menjemput. saya lega beberapa detik lagi saya tidak harus mengisak dan merintih untuk kehangatan dan pengertian dan kasih sayang. lega tidak lagi perlu memohon, meminta memaksakan perhatian.

GILA!saya begitu lelah menangis merasakan sesak beban yang tertidur pulas dibalutan kerinduan. lega. lega betuls aya membayangkan mati.

legakah anda membayangkan beban yang terbangun dari mimpi?



2 komentar:

Anonim mengatakan...

dah bosen idup ya dhick!?

adin mengatakan...

thanatos, we say. x)