Selasa, Agustus 21, 2007

yang terakhir

keadaan rumah = depressed like hell
keadaan hati = suicidal
hubungan intrapersonal dalam lingkup keluarga = like shit

saya di kutuk tujuh turunan. anak durhaka yang tidak tau di untung. tapi sebelum saya menjalani hukuman kutukan tujuh turunan itu, saya mau membela diri dulu, well, lebih baik di interpretasikan sebagai berkisah.

suatu kala di suatu kisah, saya memiliki seorang ibu yang luar biasa hebat serba bisa dan selalu benar dan tidak pernah salah dan selalu kuat dan selalu menyelesaikan tiap masalah yang ada di kehidupannya. sampai suatu kala yang lain, masihdi kehidupan dan abad yang sama, suatu kejadian buruk terjadi. pesakitan fikis yang tidak terobati, dan mengharuskan suatu perjuangan yang berat, dan tak terbatas waktu, dan tak terbatas ruang, dan tak terbatas.

ibu saya merasa di hancurkan. dan merasa tidak lagi mampu bangkit. padalah, sekarang, kala ini, perjuangn itu tinggal setitik bilur yang siap siaga di serap spons perjuangan. tapi ibu saya menolak untuk bangkit. karena bagi nya, semua masalah apapun bentuknya sudah pernah di hadapinya dengan hati lapang dan kepala mendongak ke arah sinar. dan kali ini, beliau mengaku kalah, musuh lebih kuat dari pada beruang madu sahabat si lebah. musuh sangat perkasa, dan beliau kalah. mati kutu.

saya membenci nya untuk mengaku kalah,saya membencinya untuk tidak mengindahkan usaha saya membatunya melawan musuh. saya membencinya karena ibu membuat saya merasa hina. bahkan babu babu nya lebih bermakna dari pada saya si buah rahimnya.

yaapp, saya si anak durhaka dikutuk tujuh turunan,anak binal tidak tau diri membalas dunia dengan segala rupa kebencian. ibu bangkit. secepatnya ya? saya takut, sebentar lagi saya tidak cukup kuat untuk berjuang melawan musuh yang lebih perkasa dari pada beruang madu sahabat si lebah.

saya takut, sebentar lagi saya tidak kuasa menahan kehendak mencabut keinginan menyesap dunia. saya lelah

Tidak ada komentar: